Sejumlah negara menjadikan Indonesia sebagai ladang penghasilan yang sangat melimpah caranya dengan mengeksplorasi kekayaan sumber daya alam (SDA).
Walau beberapa diantaranya sudah diambil alih oleh pemerintah Indonesia, tapi masih banyak yang justru dikuasai negara asing. Apa saja ?
Amerika Serikat
Sudah menjadi hal lumrah kalau Amerika Serikat sangat doyan mengeksplorasi kekayaan negara lain, Indonesia pun tak luput dari sasaran untuk mengeruk SDA-nya.
Lambang Freeport misalnya, sudah puluhan tahun dikuasai dan Nusantara hanya mendapat sekitar 9% jatah dari hasil eksplorasi tambang, beruntung tambang emas terbesar di dunia ini berhasil diambil alih oleh pemerintah di bawah rezim Joko Widodo beberapa tahun lalu.
Namun masih ada rupanya SDA tanah air yang di kuasai Amerika, salah satunya adalah minyak dan gas (Migas), melalui perusahaan Action Mobil Corporation.
Dari situs resminya perusahaan ini telah hadir di Indonesia sejak 1898 dengan markas pusatnya di Texas Amerika Serikat.
Dari laporan perusahaan tersebut memiliki wilayah operasi di lapangan Banyu Urip, Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur.
Penemuan lapangan ini terjadi pada tahun 2001 dan diperkirakan ada jutaan minyak yang terkandung hingga Maret 2021 saja total produksi telah mencapai 455,9 juta barrel minyak, jika dirata kan perharinya mampu menghasilkan 198.392 Barrel minyak.
Meskipun begitu, pemerintah melalui PT Pertamina Persero berhak mendapatkan minyak sebesar 45% dari hasil pengeboran ekson mobil ini, yaitu berada di angka 89.276 barrel per hari dari lapangan Banyu Urip.
China
Selanjutnya ada Cina Kalau negara satu ini tak perlu ditanya lagi sebab cina sangat aktif mencari SDA di banyak negara, bahkan di Indonesia sendiri daratan perusahaan asal Negeri tirai bambu berdiri kokoh di banyak wilayah nusantara.
Salah satunya adalah perusahaan Migas bernama Petronas Company Made, perusahaan ini merupakan unit usaha China Nasional Petroleum Corporation yang bermarkas di Beiji Petrus .
China sendiri telah ada di Indonesia sejak tahun 2002 sebanyak 4 buah Migas digarap, mulai dari blok Jabung dan blok Bangko di Sumatera, kemudian blok Tuban di Jawa Timur, dan blok pulau salawati di Papua.